2 dari 2 halaman

Terakhir, Dian Novikasari menyampaikan bahwa proses pembelajaran Sekolah Perempuan dikaitkan dengan analisis struktur yang lebih luas terkait sistem ekonomi, sosial, politik, dan budaya, termasuk tentang keagamaan.

“Anggota komunitas belajar Sekolah Perempuan berasal dari beragam etnis, suku , Agama, usia, dan kemampuan fisik. Mereka belajar secara intensif setiap 2 minggu sekali di Balai Desa Panca Tunggal. Adapun sebagai fasilitator atau pengajarnya adalah Kepala Puskesmas, Ketua Majlis Taklim, Ketua TP PKK Kecamatan, Kader IMP, dan anak genre,” pungkasnya.

Baca Berita Lainnya  Pemerintah Bangka Selatan Santuni 1000 Anak Yatim Piatu

 

 

 

 

 

Sumber : Diskominfo