2 dari 2 halaman

Menurut laporan warga, pengerjaan dermaga ini melanggar spesifikasi teknis. Timbunan dermaga dilapisi paranet, bukan geotextile non-woven yang seharusnya digunakan. Material seperti pasir dan batu gunung didatangkan dari daerah lain, memunculkan spekulasi tentang ketidaksesuaian biaya proyek.

“Proyek ini didanai dengan uang rakyat. Kalau hasilnya seperti ini, masyarakat pasti mempertanyakan transparansi dan akuntabilitasnya,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Warga juga meminta pemerintah melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan pelanggaran yang terjadi.

Baca Berita Lainnya  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Basel Mendorong Pemilihan Travel Umrah yang Tepat

Hingga berita ini dirilis, Kepala BPTD Kelas III Babel, Fitra, belum memberikan tanggapan terkait masalah ini. Upaya konfirmasi melalui panggilan telepon dan pesan WhatsApp juga belum membuahkan hasil.

Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat Belinyu, yang berharap proyek dermaga dapat memberikan manfaat nyata bagi kebutuhan transportasi dan perekonomian lokal. Publik mendesak pihak berwenang segera mengambil langkah tegas untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan dalam proyek ini. (JB/ motret.id)

Baca Berita Lainnya  Ramah Tamah dan Pelepasan Jemaah Calon Haji Kabupaten Bangka Selatan 2023